Alasan Kenapa Bule Tidak Bisa Jongkok Dengan Posisi Yang Sempurna

5 Alasan Orang Bule Susah Banget Jongkok. Banyak Juga Lho yang Sama Sekali  Tidak Bisa

Di Tanah Air, jongkok merupakan tindakan yang wajar dilakukan. Baik itu di pinggir jalan, di toilet, di teras rumah atau di dapur, rasanya tidak ada yang aneh dengan kegiatan yang satu ini. Jongkok umum dilakukan orang orang sembari ngobrol santai atau bahkan melakukan istirahat ketika kaki lelah karena terlalu lama berdiri.

Kebiasaan tersebut juga sering dilakukan orang orang Asia yang lainnya. Di Cina contohnya, sudah menjadi pemandangan lumrah jika kalau banyak ibu ibu penjual makanan di pinggir jalan yang menjajakan dagangannya sembari berjongkok.

Tapi apakah anda tahu, kenapa bule tidak bisa jongkok? Bahkan setelah diteliti, faktanya bule tidak dapat bisa melakukan jongkong  dengan posisi yang sempurna.

Berdasarkan sebuah penelitian, dengan angka 100% orang Asia dilaporkan dapat melakukan posisi jongkok, sementara Cuma dengan angka 13,5% orang Amerika yang dilaporkan dapat melakukan posisi jongkok.

Itupun sesudah ditelusuri lebih lanjut, sebanyak 9% dari mereka memiliki darah keturunan Asia, dan juga sisanya memang rajin melakukan olahraga yoga. Selain itu, berikut ini ada beberapa alasan kenapa bule tidak bisa jongkok dengan posisi yang sempurna.

  1. Pinggul Kurang Fleksibel

Mengutip The Healthy Journal, orang Barat memiliki pinggul dan sudut ROM rotasi eksternal yang kurang fleksibel. Ini dimungkinkan pengaruh dari budaya dan gaya hidup. Pada gilirannya, jongkok membutuhkan gerakan pinggul yang tinggi. Di antaranya fleksi pinggul, penculikan, dan rotasi eksternal.

  1. Postur Tubuh

Orang Barat umumnya berbadan tinggi dan besar dibandingkan orang Asia. Membuat orang Barat dapat lebih susah jongkok karena memiliki kaki yang lebih panjang.  Selain itu, orang Barat memiliki tendon achilles yang tidak fleksibel.

Tendon yang bermanfaat menjadi tumpuan penting dalam posisi jongkok. Tubuh yang pendek membuat orang Asia lebih mudah melakukan gerakan jongkok.

Bandingkan dengan kebanyakan orang Amerika ya postur tubuhnya tinggi, kaki yang panjang akan mempersulit mereka ketika jongkok. Alhasil, setiap kali jongkok yang ada mereka malah nggak seimbang dan beberapa detik kemudian, jatuh ke belakang.

  1. Perbedaan Kebiasaan

Orang Asia terbiasa melakukan jongkok sejak kecil, terutama saat buang air besar. Sementara orang Barat lebih jarang melakukan jongkok, apalagi mereka dominan menggunakan kloset duduk. Lain halnya kayak di Indonesia atau kebanyakan negara Asia lainnya.

Di sini kita terbiasa buang air sambil jongkok, karena memang selain toilet duduk, kita juga punya toilet jongkok. Nggak heran kalau kemudian hampir 100% orang Amerika susah jongkok terlalu lama karena nggak terbiasa.

Nah tapi nyatanya kini toilet duduk pun juga jadi sangat populer di negara-negara Timur, termasuk Indonesia. Jangan-jangan kemampuan orang Indonesia jongkok sekarang jadi berkurang ya karena jarang jongkok di toilet.

  1. Perbedaan Persepsi

Kalau disuruh jongkok, kebanyakan orang barat akan melakukannya dengan bertumpu pada ujung kaki saja. Sedangkan bagian tumit mereka dibiarkan nggak menyentuh tanah. Ini membuat posisi jongkok jadi nggak nyaman, paha lebih banyak menumpu beban tubuh, pergelangan kaki dan tulang belakang juga lebih banyak menerima tekanan.

Mereka jadi sulit mendapat keseimbangan pada posisi ini. Beda sama orang Asia, yang melibatkan seluruh permukaan telapak kaki saat jongkok. Jadinya lebih seimbang dan bisa bertahan lebih lama.

Dilansir dari Quartzy, Dr. Bahram Jam, seorang terapis di Kanada, mengatakan kalau saat jongkok, sendi manusia bisa menghasilkan cairan sinovial yang memberikan nutrisi pada tulang rawan.

Kalau lutut dan pinggul nggak pernah ditekuk, produksi cairan ini akan terhenti. Tapi meski begitu, jongkok terlalu lama juga bisa menimbulkan masalah pada lutut dan berujung osteoartritis.