5 jenis Obligasi yang Bagus untuk Kamu Coba

Centuraurgenter – Investasi bisa melalui apa saja. Salah satunya yang cukup populer yaitu bonusnya. Apa itu link? Obligasi adalah obligasi masa depan yang dapat diperjualbelikan. Ada banyak jenis bonus dan mereka jatuh ke dalam kategori yang berbeda.

 

Misalnya, jenis penerbitan obligasi dibagi menjadi tiga: obligasi korporasi, obligasi ritel, dan obligasi pemerintah. Kali ini kita akan mempersempit pembahasan mengenai jenis-jenis obligasi pemerintah dan risiko berinvestasi pada jenis obligasi tersebut.

 

Jenis obligasi pemerintah

Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Obligasi ini diterbitkan secara legal dan di bawah payung hukum yang kuat. Semua jenis obligasi yang diterbitkan pemerintah dilindungi oleh berbagai peraturan seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri keuangan, dll.

 

Tak heran, obligasi pemerintah jenis ini menjadi sarana investasi yang populer dan diincar banyak investor. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di obligasi pemerintah, Anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis obligasi pemerintah.

baca juga informasi program magang bina bni

  1. Suku Bunga Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi ritel Indonesia merupakan salah satu jenis obligasi pemerintah yang banyak diminati oleh investor. ORI pertama kali diterbitkan pada tahun 2006 dan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Salah satu fungsinya adalah sebagai sumber pendanaan defisit anggaran negara (APBN). Obligasi pemerintah jenis ini merupakan alternatif investasi bagi masyarakat.

 

Obligasi pemerintah jenis ini merupakan investasi jangka menengah hingga panjang. Jadi sangat cocok bagi Anda yang berencana untuk berinvestasi dalam jangka waktu lebih dari lima tahun. Dalam setahun, pemerintah biasanya menerbitkan ORI minimal satu kali. Untuk membeli ORI, Anda perlu menyiapkan minimal satu juta rupiah (berlaku kelipatan) dan maksimal tiga miliar rupiah.

 

Anda dapat membeli ORI melalui agen penjualan yang ditunjuk pemerintah, seperti bank dan saham. Menariknya, ORI ini menawarkan kupon fixed rate hingga jatuh tempo. Jangan khawatir jika Anda membutuhkan dana di tengah jalan dan ingin menagih ORI Anda. Anda bisa menjualnya di pasar sekunder.

 

Dengan membeli obligasi ORI, Anda membantu pemerintah untuk membangun negara dan mendukung pemulihan ekonomi, terutama dalam kondisi saat ini di mana negara perlahan memasuki pasca pandemi Covid-19.

 

  1. Jenis Sukuk Ritel Obligasi Negara (Sukri)

Kelas obligasi Sukuk Negara Ritel (Sukri) memiliki nama lain yaitu Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Alat investasi ini cocok bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dengan sistem syariah. Oleh karena itu, Anda tetap bisa mempersiapkan kebutuhan masa depan dengan berinvestasi sesuai syariat Islam karena RS dilakukan sesuai dengan fatwa MUI dan sesuai dengan deklarasi Dewan Syariah Nasional MUI.

 

Sukri diberikan langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan dengan tujuan menghimpun dana untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anda bisa membeli Sukri dengan modal minimal lima juta dan Anda akan mendapatkan reward tetap yang dibayarkan setiap bulannya. Sukri adalah investasi jangka menengah dengan jangka waktu tiga tahun, cocok untuk mereka yang memiliki rencana keuangan yang tidak terlalu panjang. Namun, jangan khawatir jika Anda tiba-tiba membutuhkan dana sebelum kadaluarsa karena Sukri dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

 

  1. Jenis-jenis Savings Bonds Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST)

Kedua jenis link tersebut merupakan pengembangan dari ORI dan Sukri. Mengapa mereka menonjol? Karena keduanya memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan ORI dan Sukri. Oleh karena itu, Anda memiliki lebih banyak pilihan untuk memutuskan instrumen mana yang akan Anda investasikan.

 

Obligasi SBR dan ST dapat dibeli dengan modal minimal satu juta rupiah dan maksimal tiga miliar rupiah. Perbedaan antara kedua jenis obligasi ORI dan Sukri ini adalah bahwa mereka menggunakan garis bunga variabel dengan hasil kupon minimum.

 

Artinya, perhitungan imbal hasil mengacu pada suku bunga reverse repurchase 7 hari Bank Indonesia (7DRRR). Jika bunga 7DRRR meningkat, kupon SBR dan ST akan meningkat. Jika kurs 7DRRR turun, kedua kupon berada pada level minimum yang sama saat pertama kali diterbitkan. Dengan kata lain, hadiah yang akan kamu dapatkan tidak akan lebih rendah dari saat pertama kali kamu membelinya, meskipun persentase 7DRRR lebih rendah dari itu.

 

Perlu dicatat bahwa obligasi SBR dan ST tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Oleh karena itu jika harus melakukan pencairan bisa langsung melalui agen pembelian yang telah ditunjuk oleh pemerintah dengan syarat tertentu.

 

Kedua instrumen investasi tersebut memiliki jangka waktu yang cukup pendek yaitu dua tahun.

 

  1. Jenis Notes Tingkat Bunga Tetap (FR)

Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah dalam bentuk surat utang senilai rupiah. Pemerintah menjamin pembayaran bunga dan pokok sesuai dengan masa berlaku yang ditetapkan dalam surat tersebut.

 

Jadi, jika Anda membeli obligasi FR, Anda akan mendapatkan bunga kupon tetap dari penerbitan pertama hingga jatuh tempo. Kupon biasanya dibayarkan secara berkala dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, pemerintah akan membayar kupon setiap enam bulan dan begitu seterusnya hingga tanggal kadaluarsa tiba.

 

  1. Jenis Obligasi Sukuk Berbasis Proyek (PBS)

Seperti namanya, jenis link ini menggunakan sistem syariah. Obligasi jenis ini cukup unik karena penerbitannya bergantung pada kebutuhan pemerintah. PBS diterbitkan jika ada proyek yang mendasari APBN untuk membiayai kegiatan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah.

 

Jadi ketika pemerintah membutuhkan uang untuk membangun sesuatu, menutupi defisit anggaran, dll, pemerintah akan mengeluarkan PSB jika diperlukan. Pengembalian yang akan diterima investor biasanya dalam jumlah tetap.